Spanyol Menang, Belanda Tambah Rekor

Johannesburg -Spanyol mengikuti jejak Prancis yang mampu menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Tim Matador untuk pertama kali mencapai final dan langsung menjadi juara di turnamen empat tahunan ini. Sebaliknya Belanda menambah rekornya sebagai runner-up menjadi tiga kali setelah gagal menjadi juara pada 1974 dan 1978 setelah ditundukkan Jerman dan Argentina di partai puncak. ''Pertandingan ini sulit tapi kami memiliki tim yang fantastis. Kita bisa mencetak satu atau dua gol lagi. Tapi hasil ini layak dan ini hari yang membahagiakan bagi kami,'' jelas pelatih Spanyol Vicente del Bosque . Sebuah gol Andres Iniesta sesaat sebelum akhir perpanjangan waktu memberi kemenangan Spanyol 1-0 atas Belanda di final Piala Dunia, Senin (12/7) kemarin.  Petandingan sepertinya akan diakhiri dengan adu penalti setelah skor tetap imbang 0-0 di waktu normaldan waktu perpanjangan tinggal 4 menit. Iniesta menerima umpan Cesc Fabregas dan meneruskannya ke gawang Belanda yang dikawal Maarten Stekelenburg pada menit ke-116. Pemain Belanda terkejut dan menyangka Iniesta offside sementara pemain Barcelona itu merayakan golnya di pojok lapangan stadion Soccer City. Hal sebaliknya dilontarkan pelatih Belanda Bert van Marwijk. ''Sangat menyedihkan. Tinggal 3 atau 4 menit dan anda harus menelan kekalahan. Saya masih berfikir bahwa meski dengan 10 pemain, kita masih mampu untuk melakukan adu penalti,'' kata van Marwijk. Kedua tim sama-sama mencetak banyak peluang terutama Arjen Robben yang dua tembakannya berhasil dimentahkan kiper Spanyol Iker Cassilas. Sementara penyerang David Villa (Spanyol) dan Wesley Sneijder (Belanda) sama-sama memburu tropi Golden Shoes setelah mengoleksi 5 gol sama seperti Thiomas Mueller (Jerman) dan Diego Forlan (Uruguay). Tropi tersebut akhirnya jatuh ke tangan Mueller yang unggul dengan 3 assist dibandingkan Villa dan Sneijder yang gagal mencetak gol di partai puncak, hanya menghasilkan 1 assist. Mueller juga menerima gelar Pemain Muda Terbaik berkat kontribusinya sehingga Jerman mampu melangkah hingga merebut peringkat ketiga. Tropi Golden Ball atau tropi Pemain Terbaik jatuh ke tangan Forlan. Selain tropi Piala Dunia, Spanyol juga merebut penghargaan lainnya Golden Glove lewat permainan menawan Casillas. Penutupan Pertandingan final kali ini berjalan kurang menarik. Harapan menyaksikan partai klasik di final-final sebelumnya tak terwujud setelah strategi menyerang Spanyol dipatahkan oleh permainan kasar Belanda. Perang lini tengah pun tak tereleakkan. Wasit Howard Webb asal Inggris melayangkan 13 kartu kuning dan satu kartu merah untuk John Heitinga pada menit ke-109. Untungnya 84 ribu penonton di stadion dan ratusan juta lainnya yang menyaksikan tayangan langsung televisi masih terhuibur dengan upacara penutupan yang berjalan spektakuler yang memadukan keunggulan teknologi dengan keragaman sumber daya Afrika. Upacara kian lengkap dnegan kehadiran mantan presiden Afsel Nelson Mandela. Tokoh berusia 91 tahun itu hadir distadion dengan menaikki mobil golf dan dikawal puluhan pengawal. Ia dielu-elukan penonton yang meneriakan ''Madiba'' dan meniup vuvuzela. Upacara penutupan kembali dimeriahkan dengan penampilan penyanyi Columbia Shakira yang melantunkan lagu Waka Waka bersama kelompok Freshly Ground. Namun yang membuat menarik pertunjukkan itu adalah permainan konfigurasi penari dengan sinar laser yang membentuk aneka ragam bentuk dari oase, Koran, bendera dll. Upacara itu layak jika dibandingkan penutupan Olimpiade Beijing 2008 ataupun Olimpiade Barcelona 1992.(yud/rtr). sumber : bali post gambar : detiksport